Sering kali, kita menjadi pengkritik paling keras bagi diri kita sendiri. Saat melakukan kesalahan, kita langsung menilai diri dengan kata-kata yang tajam: *“Aku gagal.”* *“Aku tidak cukup baik.”* Tanpa disadari, cara kita memandang diri menentukan bagaimana kita melangkah dalam hidup.
Memberi cara pandang terbaik kepada diri sendiri bukan berarti menutup mata dari kekurangan, tetapi belajar melihat diri dengan kacamata kasih dan pengertian. Seperti seorang sahabat yang baik, kita diajak untuk memandang diri dengan kejujuran dan kelembutan. Saat jatuh, kita bertanya, “Apa yang bisa kupelajari dari ini?” bukan “Mengapa aku selalu salah?”
Ketika kita melihat diri dengan pandangan yang sehat, kita membuka ruang bagi pertumbuhan. Kita menjadi lebih sabar, lebih berani mencoba, dan lebih damai menerima proses hidup. Pandangan yang baik kepada diri sendiri adalah akar dari rasa syukur dan kebahagiaan yang sejati — bukan karena hidup selalu sempurna, tetapi karena kita belajar untuk menghargai diri di setiap langkahnya.
Hari ini, mari berhenti sejenak dan berbicara lembut kepada diri sendiri. Katakan: *“Aku berharga. Aku sedang bertumbuh. Aku layak diberi kesempatan.”*
Dari sana, pandangan terbaik itu akan menuntun kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Penulis: Chatgpt
Pencetus Gagasan: Anton Sulistiyono.